🥌 Kelainan Penyakit Sistem Hormon Dan Penyebabnya Yang Paling Benar Adalah

Asmaadalah gangguan pernapasan dengan gejala sukar bernapas, bunyi mendesak dan batuk-batuk yang disebabkan alergi, psikis ataupun karena penyakit menurun. Pembengkakan kelenjar limfa atau adenoid baik pada hidung ( polip ) maupun pada tekak ( amandel ) akan menyebabkan wajah penderita terlihat tampak bodoh yang disebut wajah adenoid .
Penyakit pada sistem reproduksi bisa menyerang pria dan wanita. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi ini berpeluang tinggi untuk menyebabkan masalah kesuburan. Sistem reproduksi pria dan wanita memiliki keunikan tersendiri. Masing-masing sistem reproduksi memiliki struktur dan fungsi yang berdeda. Meski begitu, keduanya dirancang untuk memungkinkan adanya pembuahan sel telur oleh sperma, yang akan berlanjut menjadi kehamilan. Seperti sistem lainnya di dalam tubuh, sistem reproduksi juga dapat mengalami gangguan atau penyakit. Karena struktur dan fungsinya berbeda, penyakit pada sistem reproduksi pria dan wanita juga akan berbeda. Deretan Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ luar dan dalam. Organ reproduksi wanita bagian dalam meliputi vagina, rahim, saluran telur tuba falopi, dan indung telur ovarium. Sementara organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari vulva, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah 1. Endometriosis Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar adalah endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh. Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan di kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri haid yang hebat, perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan seksual, serta sulit hamil. 2. Radang panggul Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang panggul. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim. Salah satu penyebab radang panggul yang paling umum adalah penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur, infertilitas, dan kehamilan ektopik. 3. PCOS PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar hormon wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan hormon seks androgen dalam jumlah yang lebih banyak. Akibatnya, penderita akan mengalami sulit hamil, serta menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. 4. Miom Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada miom terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering menyerang wanita di usia produktif. Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri panggul, kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan seksual. 5. Kanker pada organ reproduksi wanita Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan kanker vagina. Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria Pria juga memiliki sistem reproduksi yang berada di luar dan di dalam tubuh. Organ reproduksi pria yang terletak di luar tubuh meliputi penis, skrotum kantong zakar, dan testis. Sedangkan organ reproduksi pria yang berada di dalam tubuh adalah epididimis, saluran vas deferens, saluran kemih, vesikula seminalis kantung air mani, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethral. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi pria 1. Epididimitis Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis. Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan. 2. Orchitis Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun keduanya sekaligus. Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan dan penurunan produksi hormon testosteron. 3. Gangguan prostat Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk menyuburkan dan melindungi sperma. Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat prostatitis, pembesaran prostat BPH, atau kanker prostat. 4. Hipogonadisme Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido, gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta infertilitas. 5. Masalah pada penis Masalah pada penis tak jarang dikeluhkan oleh para pria. Beberapa penyakit yang bisa menyerang organ reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi, kelainan bentuk penis seperti hipospadia atau penis bengkok penyakit Peyronie, dan kanker penis. Selain beragam penyakit pada sistem reproduksi yang telah disebutkan di atas, pria dan wanita juga bisa terkena penyakit menular seksual, seperti herpes genital, HIV/AIDS, sifilis, dan gonorea. Penyakit ini ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Penyakit pada sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita, bisa menyebabkan kemandulan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan organ reproduksi dengan menjalani perilaku seks yang aman dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter untuk mendeteksi penyakit-penyakit tertentu. Jika Anda mengalami gangguan atau keluhan pada sistem reproduksi, segeralah berkonsultasi dengan dokter urologi untuk pria dan dokter kandungan untuk wanita, guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. 4 Stone Man's disease: tumbuh tulang baru di dalam tubuh. Secara medis dikenal sebagai Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP), Stone Man's disease adalah salah satu kondisi genetik yang paling langka, paling menyakitkan, dan paling melumpuhkan. Stone Man's disease menyebabkan muncul pertumbuhan tulang baru menggantikan otot, tendon
“Gangguan sistem endokrin adalah gangguan yang terjadi pada kelenjar endokrin tubuh. Masalah kesehatan ini bisa terjadi akibat ketidakseimbangan hormon atau adanya tumor dalam sistem endokrin. Kebanyakan gangguan sistem endokrin disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis, tetapi memiliki pola hidup yang tidak sehat bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah kesehatan tersebut.” Halodoc, Jakarta – Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon yang membantu mengontrol banyak fungsi tubuh yang penting, termasuk kemampuan tubuh untuk mengubah kalori menjadi energi yang menggerakkan sel-sel dan organ. Sistem ini juga memengaruhi bagaimana jantung kamu berdetak, pertumbuhan tulang dan jaringan kamu, bahkan kemampuan untuk menghasilkan anak. Namun, bila kadar hormon kamu terlalu tinggi atau terlalu rendah, kamu bisa mengalami penyakit atau gangguan sistem endokrin. Penyakit ini juga bisa terjadi bila tubuh kamu tidak merespons hormon sebagaimana mestinya. Meskipun kebanyakan gangguan sistem endokrin disebabkan oleh penyakit tertentu, tetapi pola hidup juga berpengaruh besar terhadap berkembangnya masalah kesehatan tersebut. Lantas, pola hidup seperti apa yang bisa menyebabkan gangguan sistem endokrin? Cari tahu jawabannya di sini. Baca juga Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin Berdasarkan penyebabnya, gangguan sistem endokrin bisa dikelompokkan menjadi dua kategori Gangguan endokrin yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin, yang disebut juga ketidakseimbangan endokrin yang terjadi karena perkembangan lesi seperti nodul atau tumor dalam sistem endokrin, yang mungkin atau juga tidak memengaruhi kadar hormon. Jadi, sistem umpan balik endokrin membantu mengontrol keseimbangan hormon dalam aliran darah. Bila tubuh kamu memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu, sistem umpan balik memberi sinyal pada kelenjar yang tepat untuk memperbaiki masalah tersebut. Namun, bila sistem umpan balik tersebut mengalami kesulitan menjaga tingkat hormon yang tepat dalam aliran darah, atau bila tubuh kamu tidak membersihkannya dari aliran darah dengan benar, ketidakseimbangan hormon bisa terjadi. Berikut ini beberapa penyebab peningkatan atau penurunan kadar hormon Masalah dengan sistem umpan balik kelenjar untuk merangsang kelenjar lain untuk melepaskan pada kelenjar kelenjar endokrin. Kebanyakan tumor endokrin dan nodul benjolan tidak bersifat kanker. Mereka biasanya tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh. Namun, tumor atau nodul pada kelenjar dapat mengganggu produksi hormon kelenjar. Baca juga Penyakit yang Memicu Gangguan Sistem Endokrin Pola Hidup yang Bisa Menjadi Pemicunya Selain beberapa penyebab yang sudah disebutkan di atas, pola hidup tidak sehat juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang akhirnya memicu gangguan sistem endokrin. Pola Makan yang Tidak Sehat Banyak mengonsumsi makanan berlemak bisa membuat kamu memiliki kolesterol tinggi, yang merupakan salah satu faktor risiko untuk gangguan sistem endokrin. Jadi, alih-alih mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh yang tidak sehat, seperti gorengan dan junk food, gantilah dengan mengonsumsi makanan berlemak yang sehat, seperti salmon, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan minyak kelapa. Inaktifitas Fisik Kurang bergerak dan jarang berolahraga diketahui bisa menjadi faktor risiko berbagai penyakit. Salah satunya adalah gangguan sistem endokrin. Jadi, berolahragalah minimal 30 menit setiap hari agar tetap sehat. Stres Stres, baik fisik maupun mental, bisa memicu respon stres. Respon ini sangat kompleks dan bisa memengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati, dan sistem endokrin. Banyak faktor yang bisa memicu respon stres, tetapi stres fisik adalah yang paling berpengaruh besar. Beberapa contoh stres fisik yang bisa menyebabkan gangguan sistem endokrin, antara lain Trauma atau cedera parah jenis parah atau atau dingin yang alergi. Meskipun mungkin tidak memberi pengaruh sebesar stres fisik, stres mental, seperti emosional, sosial, atau ekonomi bisa memengaruhi hormon yang meningkatkan risiko terjadinya gangguan sistem endokrin. Jadi, carilah cara yang efektif untuk mengelola stres yang kamu alami. Baca juga Cegah Gangguan Sistem Endokrin dengan 6 Cara Ini Itulah pola hidup yang terkait dengan gangguan sistem endokrin. Bila kamu merasa kelelahan atau tubuh terasa lemah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter karena hal itu bisa jadi gejala gangguan sistem endokrin. Kamu juga bisa membicarakan gejala kesehatan yang kamu alami pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter ahli dan terpercaya dari Halodoc bisa memberi kamu diagnosis awal dan saran kesehatan yang tepat. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play. Referensi WebMD. Diakses pada 2021. Endocrine Disorders. Health Grades. Diakses pada 2021. Endocrine Disorders. Hormone Health. Diakses pada 2021. Factors That Affect Endocrine Function. Mayo Clinic. Diakses pada 2021. How much should the average adult exercise every day?
ViewTugas ENGINEERIN 123 at Muslim University of Indonesia. PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM SARAF,INDERA,DAN SISTEM HORMON 1.Penyakit Dan Kelainan Pada Sistem Gangguan hormon terjadi ketika kelenjar penghasil hormon di dalam tubuh terganggu. Kondisi ini membuat jumlah hormon yang dihasilkan kurang atau justru terlalu banyak, sehingga fungsi organ tubuh tertentu terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan. Gangguan hormon dalam tubuh berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit, tergantung hormon atau kelenjar apa yang mengalami gangguan. Misalnya, jika gangguan terjadi pada kelenjar adrenal, Anda bisa mengalami masalah pada tekanan darah, metabolisme, dan fungsi ginjal. Penyakit yang Mungkin Terjadi Akibat Gangguan Hormon Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang umum terjadi karena pengaruh gangguan hormon 1. Sindrom Cushing Kondisi ini terjadi karena kelenjar pituitari terlalu aktif sehingga menyebabkan tubuh terlalu banyak menghasilkan hormon kortisol. Sindrom Cushing bisa disebabkan oleh efek samping obat kortikosteroid dosis tinggi atau jangka panjang, faktor genetik, hingga tumor pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal. 2. Hipopituitarisme Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu memproduksi hormon dengan jumlah yang memadai, sehingga penderitanya mengalami kekurangan hormon. Kekurangan hormon yang dihasilkan kelenjar pitutiari dapat menimbulkan masalah kesehatan yang beragam. Pada anak, hipopituitarisme dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini berpotensi menyebabkan kemandulan atau infertilitas. 3. Penyakit Addison Penyakit Addison disebabkan oleh berkurangnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami beberapa gejala seperti sering kelelahan, mual dan muntah, perubahan warna kulit, tidak tahan terhadap suhu dingin, serta penurunan nafsu makan. 4. PCOS Sindrom Ovarium Polikistik Penyakit ini terjadi ketika fungsi ovarium atau indung telur terganggu dan menyebabkan jumlah hormon di dalam tubuh wanita menjadi tidak seimbang. PCOS merupakan salah satu faktor penyebab kemandulan pada wanita. Penyebab penyakit PCOS belum diketahui secara pasti, namun penyakit ini diduga dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi tertentu, seperti kelebihan hormon androgen dan insulin. 5. Gigantisme Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Kondisi gigantisme merupakan penyakit akibat gangguan hormon ketika tubuh anak menghasilkan hormon pertumbuhan secara berlebihan. Kondisi gigantisme membuat anak yang mengalaminya memiliki tinggi badan dan berat badan di atas rata-rata. 6. Hipertiroidisme Hipertiroidisme terjadi ketika kadar hormon tiroksin atau tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid di dalam tubuh sangat tinggi. Hipertiroidisme lebih sering terjadi pada wanita, namun kondisi ini juga bisa dialami pria. Gangguan pada hormon ini akan menyebabkan proses metabolisme tubuh terganggu, penurunan berat badan, gangguan cemas, hingga detak jantung menjadi lebih cepat atau dada berdebar-debar. 7. Hipotiroidisme Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terganggu dan tidak bisa menghasilkan cukup hormon. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa tubuh mudah lemas, sembelit, tidak tahan terhadap suhu dingin, sering mengantuk, dan kulit kering. Pada anak-anak, hipotiroidisme dapat menghambat tumbuh kembang mereka. Masih ada beragam penyakit dan kondisi lain yang berkaitan dengan terjadinya gangguan hormon dalam tubuh, sehingga perlu serangkaian pemeriksaan yang seksama untuk bisa menentukan penyakit yang mendasari munculnya gangguan hormon tersebut. Langkah Pemeriksaan dan Penanganan Gangguan Hormon Gangguan hormon merupakan masalah kesehatan yang perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter. Untuk mendeteksi gangguan hormon, dokter perlu melakukan serangkaian pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine, dan pemeriksaan radiologis seperti foto Rontgen, CT Scan, USG, atau MRI. Setelah jenis hormon yang bermasalah dan penyebabnya teridentifikasi, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan jenis gangguan hormon yang dialami penderita. Misalnya, pada kasus hipertiroidisme, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk mengurangi jumlah hormon tiroid, radioterapi, atau operasi tiroid. Sementara itu, jika gangguan hormon disebabkan oleh tumor, dokter dapat melakukan operasi untuk mengangkat tumor tersebut. Gangguan hormon tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda mengalami gejala-gejala gangguan hormon, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Masalahyang paling tinggi adalah ibu hamil dengan faktor resiko,meliputi 20,92% Ovarium kanan dengan posisi melintang di atas ureter kanan juga diperkirakan sebagai faktor penyebabnya. 11) Sistem Endokrin Selama membesar Senam hamil ini tidak ditujukan pada ibu hamil dengan kelainan atau dengan penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu BerandaKelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya ...PertanyaanKelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling sesuai adalah....Kelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling sesuai adalah....gondok disebabkan oleh hiposekresi aldosterongigantisme disebabkan oleh hipersekresi somatotropinakromegali disebabkan oleh hiposekresi somatotropindiabetes melitus disebabkan oleh hipersekresi adrenalinAddison disebabkan oleh hiporsekresi insulinBHB. HindartoMaster TeacherMahasiswa/Alumni Universitas Negeri JakartaPembahasanGigantisme adalah akibat kelebihan hipersekresi hormone somatotropin STH selama masa remaja sebelum penutupan cakram epifisis yang menyebabkan pertumbuhan tulang panjang adalah akibat kelebihan hipersekresi hormone somatotropin STH selama masa remaja sebelum penutupan cakram epifisis yang menyebabkan pertumbuhan tulang panjang berlebihan. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!13rb+MGMuhammad Ghifari Triaji PMakasih ❤️FAFirza Aulia Jawaban tidak sesuai©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia

Fibrilasiatrium merupakan suatu kelainan pada jantung yang berakibat atrium berdenyut cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibatdemam rematik dan penyakit tertentu lainnya; l. Varises. Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises

Gejala diabetes Orang dengan masalah kesehatan ini umumnya mengalami gejala sering haus dan sering buang air kecil, terutama di malam hari. Gejala diabetes lainnya yang menyertai adalah rasa lapar ekstrim, berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas, mudah lelah, penglihatan kabur, dan luka yang lambat sembuh. Beberapa penderita juga rentan mengalami infeksi jamur. Gejala hipertiroid dan hipotiroid Kondisi ini berhubungan erat dengan produksi hormon tiroid yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan gejala palpitasi jantung, berat badan menurun tapi nafsu makan tinggi, gangguan pencernaan, dan siklus menstruasi yang berantakan. Sementara hipotiroid adalah kebalikannya, hormon tiroid yang diproduksi terlalu rendah sehingga membuat seseorang merasakan gejala kelelahan, nyeri otot, rambut yang menipis, denyut jantung lebih lambat, dan pembesaran kelenjar tiroid. Gejala PCOS Masalah sistem endokrin ini hanya menyerang wanita dan bisa menimbulkan tanda-tanda seperti siklus mentruasi yang berantakan, pertumbuhan rambut yang berlebihan, rentan berjerawat, dan sulit untuk hamil. Gejala akromegali Kondisi ini cukup langka dan bisa menyebabkan seseorang mengalami pembesaran pada kaki dan tangan. Biasanya juga disertai dengan perubahan pada wajah, kelelahan, dan mati rasa pada anggota tubuh. Gejala sindrom Cushing Seseorang dengan kondisi ini cenderung memiliki berat badan berlebihan; ada lemak berlebih pangkal leher dan pundak tapi tangan dan kaki kurus. Gejala lain yang umumnya menyerang adalah mudah memar, disfungsi seksual, siklus menstruasi berantakan, dan otot lemah. Kapan saya harus periksa ke dokter? Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Kesemua kondisinya perlu diobati dengan perawatan dokter dibantu dengan perubahan gaya hidup. Setiap pasien bisa saja menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Bahkan ada pula yang merasakan gejala lain yang tidak disebutkan. Penyebab gangguan sistem endokrin Penyebab masalah sistem endokrin bisa berbeda-beda tergantung dengan penyakit yang mendasarinya. Pada kasus diabetes, sel-sel tubuh tidak mendukung insulin sebagaimana mestinya. Pankreas juga tidak dapat mengimbangi produksi insulin untuk mengatasi kondisi ini sehingga menyebabkan kadar gula darah yang tinggi. Sementara hipertiroid dapat terjadi karena iodine yang berlebihan, peradangan pada tiroid, dan adanya pertumbuhan abnormal pada kelenjar tiroid. Kemudian, penyebab hipotiroid umumnya adalah penyakit autoimun, pengobatan hipertiroid yang berlebihan, obat-obatan dan prosedur medis tertentu. Lain halnya dengan akromegali, yang penyebabnya ada pada kelenjar pituitari yang berlebihan dalam memproduksi hormon pertumbuhan. Masalah pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal bisa jadi penyebab sindrom Cushing. Namun, ada juga yang penyebabnya tidak diketahui seperti PCOS. Faktor-faktor risiko gangguan sistem endokrin Masalah pada sistem endokrin bisa terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, beberapa orang demngan faktor tertentu berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan ini, di antaranya Menggunakan obat-obatan atau menjalani perawatan medis tertentu. Memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang serupa. Pernah mengalami cedera, terkena infeksi virus, atau peradangan lainnya yang menyerang sistem endokrin. Menganut gaya hidup yang buruk, seperti merokok dan malas bergerak. Diagnosis dan pengobatan gangguan sistem endokrin Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Ada banyak penyakit yang terjadi akibat masalah pada sistem endokrin. Untuk menegakkan diagnosisnya, dokter akan meminta pasien untuk menjalani serangkaian tes kesehatan. Pemeriksaan fisik untuk melihat seperti apa perubahan fisik yang mungkin dialami. Tes darah untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kadar hormon tertentu. Tes pencitraan untuk melihat kadar gula darah, adanya peradangan, tumor, atau kondisi lainnya yang mempengaruhi kelenjar. Apa saja pilihan pengobatan untuk gangguan sistem endokrin? Supaya gejalanya tidak semakin bertambah parah dan tidak menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa, seseorang yang didiagnosis kondisi ini perlu menjalani pengobatan seperti berikut ini. 1. Minum obat Beberapa obat bisa membantu pasien dalam meringankan gejala yang dialami. Contohnya pada pasien diabetes, dokter akan meresepkan obat yang bisa membantu menurunkan gula darah dan merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Bisa juga dengan pemberian insulin lewat suntikan. Pada pasien hipotiroid, dokter akan meresepkan obat yang mengandung hormon tiroid sintesis agar kadar hormon di dalam tubuh kembali memadai. Sebaliknya, pada pasien hipertiroid, obat yang diresepkan bekerja untuk manghambat kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon. Kemudian, pada pasien PCOS yang ingin hamil, obat yang diminum akan merangsang ovulasi. Beberapa pasien juga bisa diresepkan beberapa obat yang sama dengan pengidap diabetes. Ini karena beberapa pasien PCOS dapat mengalami resistensi insulin. Pasien akromegali akan diresepkan obat untuk menghambat produksi hormon pertumbuhan, jika operasi tidak dapat dilakukan atau butuh pengobatan tambahan. Dokter juga akan meresepkan obat pada pasien sindrom Cushing yang dapat mengurangi produksi kortisol. 2. Prosedur medis Selain mengandalkan obat-obatan, beberapa pasien yang memiliki penyakit pada sistem endokrin juga direkomendasikan untuk menjalani operasi pembedahan, kemoterapi, atau radioterapi. Pada pasien yang memiliki tumor pada kelenjar di tubuhnya, operasi biasanya dijadikan pengobatan lini pertama. Pengobatan gangguan sistem endokrin di rumah Di samping mengikuti pengobatan dokter, pasien juga perlu mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. Umumnya ini meliputi menjaga pola makan, aktif bergerak, cukup tidur, belajar mengatasi stres, dan berhenti merokok. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter yang menangani kondisi Anda mengenai perubahan gaya hidup yang lebih tepat.
· Diabetes insipidus bisa muncul saat tubuh mengalami kekurangan hormon ADH atau apabila kinerja hormon tersebut mengalami gangguan. Artinya, semua keadaan yang menjadi penyebab kurangnya atau terganggunya kinerja hormon ini bisa berujung pada diabetes insipidus .
Jakarta Penyebab varises perlu kamu ketahui, karena penyakit ini membuat kamu sangat tidak nyaman. Varises terjadi ketika pembuluh darah vena seseorang membengkak dan membesar. Pada beberapa orang, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. 12 Penyebab Varises dari Kebiasaan Sehari-Hari, Bisa Dicegah Eksim adalah Peradangan pada Kulit Berupa Ruam Merah, Ketahui Penyebabnya Penyebab Muntah Darah, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya Varises juga memberi efek tampilan kulit yang menonjol dan berwarna biru. Penyakit ini sering dialami oleh orang dewasa atau lansia. Namun, tak menutup kemungkinan varises juga dialami oleh remaja atau anak. Penyebab varises dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari seseorang. Penyakit ini sering muncul di kaki, mulai dari paha sampai pergelangan. Saat mengalami varises, kamu biasanya akan mengalam rasa gatal, bengkak, dan terkadang nyeri pada kaki. Untuk mengatasi terjadinya komplikasi, kamu tentu harus segera melakukan tindakan yang tepat. Cara mengatasi varises dapat dilakukan menggunakan bahan alami dan penerapan pola hidup sehat. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Kamis 18/11/2021 tentang penyebab kaki kerap kali disepelekan oleh masyarakat, yang ternyata mempunyai beberapa manfaat bagi Penyakit Varises Credit varises terjadi ketika vena tidak berfungsi dengan baik. Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan, dan vena mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung, sehingga darah dapat disirkulasi ulang. Vena memiliki katup satu arah yang mencegah darah mengalir berbalik. Jika katup ini tidak berfungsi semestinya, darah mulai terkumpul di pembuluh darah alih-alih terus menuju jantung. Akhirnya pembuluh darah mulai membesar dan membengkak dan membentuk varises. Vena yang terjauh dari jantung paling sering mengalami varises, seperti di kaki. Ini karena gravitasi membuat darah lebih sulit mengalir kembali ke jantung. Selain itu, setiap kondisi yang memberi tekanan pada perut berpotensi menjadi penyebab varises; misalnya, kehamilan, sembelit dan, dalam kasus yang jarang terjadi, tumor. Faktor penyebab varises - Usia. Usia merupakan salah satu faktor penyebab varises. Ini karena vena melemah dengan bertambahnya usia. Selain itu, kebiasaan tertentu dapat memperburuk kondisi varises. - Obesitas. Lemak tubuh yang berlebih juga merupakan faktor utama dalam mengembangkan varises. Obesitas memberi tekanan ekstra pada vena tungkai dan katupnya. Ini membuat tubuh lebih sulit untuk memompa darah melawan gravitasi kembali ke jantung. - Kehamilan. Wanita jauh lebih mungkin untuk mengembangkan varises karena selama kehamilan, wanita hamil memiliki lebih banyak darah di tubuh mereka. Ini memberi tekanan ekstra pada sistem peredaran darah. Selain itu, perubahan kadar hormon dapat menyebabkan relaksasi dinding pembuluh darah. Kedua faktor ini meningkatkan risiko penyebab varises. Saat janin dalam rahim tumbuh, ada lebih banyak tekanan pada vena di daerah panggul ibu. Pada sebagian besar kasus, varises hilang setelah kehamilan Penyebab Varises karena Kebiasaan Sehari-hari- Berdiri terlalu lama. Berdiri untuk waktu yang lama adalah kebiasaan umum penyebab varises. Berdiri dalam satu posisi untuk waktu yang lama membuat darah lebih sulit berjalan di pembuluh darah kaki melawan gravitasi. Ini menyebabkan tekanan pada pembuluh darah meningkat dan dapat menyebabkan darah menggenang di sekitar pergelangan kaki. - Duduk terlalu lama. Tak cuma berdiri terlalu lama, duduk terlalu lama juga bisa memberi efek yang sama. Biasanya, otot-otot kaki berfungsi sebagai pompa untuk mengarahkan darah vena ke jantung. Ketika duduk terlalu lama, gravitasi dapat menyebabkan darah menggenang di kaki. Tanpa bantuan kontraksi otot untuk memompa darah kembali ke atas, varises dapat terbentuk. - Menyilangkan kaki. Meski menyilangkan kaki tidak langsung menyebabkan varises, kebiasaan ini bisa memicu varises dan membuatnya bertambah buruk. Ini terjadi karena adanya tekanan posisi yang bisa diletakkan pada kaki dan pinggul. Jika seseorang memiliki pembuluh darah yang lemah secara genetik, maka kebiasaan menyilangkan kaki selama beberapa tahun akan memicu pembentukan varises. Ini karena otot kaki yang lemah tak bisa mengalirkan darah ke jantung dengan efektif. - Lari berlebihan. Meski olahraga baik untuk pencegahan varises, melakukannya berlebihan justru akan berdampak sebaliknya. Penting untuk mengetahui bahwa beberapa bentuk latihan seperti lari dapat menyebabkan varises dari waktu ke waktu. Latihan ini menyebabkan cedera berulang pada katup vena di kaki, menyebabkannya bocor, dan seiring waktu menyebabkan varises berkembang. - Menggunakan sepatu hak tinggi. Ketika berjalan, otot betis bertindak seperti pompa untuk mengalirkan darah secara aktif di pembuluh darah. Dengan sepatu hak tinggi, betis tak dapat memompa aliran darah secara efektif. Ini mengakibatkan pembuluh darah membesar dan menjadi penyebab Penyebab Varises karena Kebiasaan Sehari-hariIlustrasi Kebiasaan Merokok Credit Mengabaikan kesehatan otot kaki. Ketika otot kaki kehilangan massanya, celah di otot terbuka dan memungkinkan pembuluh darah melebar dan varises mulai muncul. Kondisi ini biasa dialami atlet setelah cedera yang menyebabkan mereka mengurangi porsi olahraganya. Kondisi ini juga bisa dialami bagi orang yang malas berolahraga atau terlalu malas untuk melemaskan otot. Untuk mencegah kondisi ini, disarankan untuk berolahraga yang cukup. Olahraga yang paling bermanfaat untuk mencegah varises adalah berjalan. Yoga juga merupakan pilihan yang baik. - Makan makanan asin. Kandungan garam di dalam tubuh yang berlebihan dapat menjadi faktor penyebab varises. Makan makanan asin menyebabkan retensi air dan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah. Hal ini menyebabkan peningkatan volume darah dalam tubuh, yang mengarah pada peningkatan tekanan di vena. Peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan retensi air di kaki. Tekanan air pada kaki memberi tekanan tambahan pada katup kecil di dalam pembuluh darah yang menjaga darah memompa dalam satu arah. - Merokok. Nikotin dalam produk tembakau mengeraskan arteri dan mempersempitnya. Ketika arteri sempit dan mengeras, gumpalan darah dapat lebih mudah terbentuk. Bahan kimia dan racun tambahan yang ada di sebagian besar produk tembakau bisa mengentalkan darah dan mengurangi oksigen dalam darah. - Kebiasaan mencukur bulu kaki yang salah. Mencukur sembarangan atau terburu-buru dapat menyebabkan timbulnya varises. Kondisi ini bisa lebih berisiko jika memiliki kebiasaan mencabuti bulu kaki. Luka yang ada di kaki akan mengganggu sirkulasi darah di daerah kaki dan akan memberikan banyak tekanan pada pembuluh darah untuk mengatasi masalah tersebut. Mencukur bulu kaki secara berlawanan arah juga bisa menjadi salah satu penyebab varises. - Tidak pernah memijat kaki. Sirkulasi darah yang lancar dapat mencegah timbulnya varises. Sebuah pijatan dapat membantu meningkatkan dan melancarkan sirkulasi darah. Sebaliknya, mengabaikan aktivitas ini akan menyebabkan pembuluh darah jadi malas dan kaku, dan memicu penumpukkan darah di pembuluh Mengatasi VarisesIlustrasi Olahraga Credit Cara mengatasi varises yang pertama adalah dengan berolahraga. Olahraga teratur mendorong sirkulasi darah yang lebih baik di kaki. Ini membantu mendorong darah yang terkumpul di pembuluh darah. Latihan dengan porsi ringan membantu membuat otot betis bekerja tanpa ketegangan yang berlebihan. Latihan yang efektif untuk meringankan varises meliputi renang, berjalan, bersepeda, atau yoga. Jalani Pola Makan Sehat Menjalankan pola makan sehat juga bisa dilakukan sebagai cara mengatasi varises. Apalagi, orang yang kelebihan berat badan lebih mungkin mengalami varises. Oleh karena itu, mengurangi kelebihan berat badan dapat mengurangi tekanan pada vena dan mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan. Makanan tinggi kalium dapat membantu mengurangi retensi air. Makanan yang tinggi kalium meliputi kacang almond, lentil dan kacang putih, kentang, sayuran berdaun, beberapa ikan seperti salmon dan tuna. Selain itu, kamu harus menghindari makanan yang asin atau kaya natrium karena dapat menyebabkan tubuh menahan air yang dapat memicu varises. Menambahkan makanan yang mengandung flavonoid juga dapat membantu seseorang mengecilkan varisesnya. Makanan yang mengandung flavonoid meliputi sayuran, termasuk bawang, paprika, bayam, dan brokoli, buah jeruk, anggur, ceri, apel, blueberry, dan biji cokelat. Terus Bergerak Cara mengatasi varises selanjutnya adalah menghindari duduk atau berdiri untuk waktu yang lama. Jika seseorang harus duduk dalam waktu lama untuk bekerja, mereka harus berusaha untuk bangkit dan bergerak atau mengubah posisi agar darah mengalir dengan lancar. Hindari duduk dengan menyilangkan kaki, karena ini dapat lebih membatasi aliran darah ke kaki dan kaki, yang dapat menambah masalah sirkulasi. Gunakan Pakaian Longgar Menggunakan pakaian longgar juga bisa diterapkan sebagai cara mengatasi varises. Mengenakan pakaian ketat bisa membatasi aliran darah. Seseorang mungkin menemukan bahwa sirkulasi mereka ditingkatkan dengan mengenakan pakaian longgar yang tidak membatasi suplai darah ke tubuh bagian bawah. Mengenakan sepatu datar bukan sepatu hak tinggi juga dapat mengurangi varises di kaki. Mengangkat Kaki Terapi mengangkat kaki dapat mengurangi tekanan di pembuluh darah kaki dan gravitasi akan membantu darah mengalir dengan lancar kembali ke jantung. Tempatkan kaki tetap tinggi, idealnya setinggi jantung atau di atasnya akan membantu meningkatkan sirkulasi. Pijat Memijat bagian yang sakit dengan lembut dapat membantu menjaga darah mengalir melalui pembuluh darah. Seseorang dapat menggunakan minyak pijat lembut atau pelembab untuk efek optimal. Sangat penting untuk menghindari menekan langsung ke pembuluh darah, karena hal ini dapat merusak jaringan yang rapuh.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Adabanyak kelainan atau penyakit yang terjadi akibat kekurangan atau kelebihan sekresi hormone, misalnya: 1. Penyakit Addison Penyakit Addison ini terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau disebabkan oleh autoimun. 2. Sindrom Cushing
Halodoc, Jakarta - Pada tubuh manusia terdapat sistem endokrin yang berguna untuk menghasilkan hormon agar tubuh dapat berfungsi dengan normal. Hormon yang dihasilkan dapat mengatur banyak aktivitas yang dilakukan oleh tubuh, seperti bernapas, keseimbangan cairan, dan hal lainnya. Walau begitu, kamu mungkin mengalami gangguan yang berhubungan dengan sistem endokrin. Kelainan yang disebut gangguan sistem endokrin tersebut dapat menyebabkan hormon pada tubuh menjadi terganggu. Disebutkan juga kelainan tersebut dapat menyebabkan kerusakan saraf. Berikut bahasan lengkapnya! Baca juga Ketahui Gejala Gangguan Sistem Endokrin Gangguan sistem endokrin adalah suatu kelainan yang berhubungan dengan kelenjar endokrin pada tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada hormon yang dihasilkan sehingga terdapat kelainan pada fungsi tubuh. Kamu mungkin mengalami gangguan pada pernapasan, nafsu makan, dan hal penting lainnya. Sistem endokrin pada tubuh terdiri dari beberapa kelenjar, antara lain kelenjar hipofisis dan hipotalamus di otak, kelenjar adrenal di ginjal, tiroid di leher, serta yang berada di pankreas, ovarium, dan testis. Hormon pencernaan juga dapat dihasilkan oleh perut, hati, serta usus. Gangguan pada sistem endokrin yang paling umum terjadi, yaitu diabetes mellitus, akromegali, penyakit Addison, sindrom Cushing, penyakit Graves, tiroiditis, dan lainnya. Kelainan ini memiliki gejala yang luas dan memengaruhi banyak bagian tubuh. Selain itu, tingkat keparahan dari gangguan ini juga berbeda-beda. Benarkah gangguan sistem endokrin dapat sebabkan kerusakan saraf? Memang hal tersebut benar adanya, karena beberapa penyakit yang terjadi berhubungan dengan sistem endokrin disebabkan saraf yang tidak berjalan semestinya. Salah satu penyakit yang terjadi karena hal tersebut adalah neuropati diabetes. Hal ini terjadi ketika tubuh kamu mengalami kerusakan saraf pada pengidap diabetes. Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait kerusakan saraf yang disebabkan oleh gangguan sistem endokrin, dokter dari Halodoc dapat menjawabnya. Caranya, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone kamu! Lalu, kamu juga dapat membeli obat tanpa perlu ke luar rumah dengan aplikasi ini. Baca juga Cegah Gangguan Sistem Endokrin dengan 6 Cara Ini Cara Mendiagnosis Gangguan Sistem Endokrin Jika kamu mengidap kelainan pada sistem yang mengatur hormon pada tubuh, dokter mungkin akan merujuk pada spesialis dari gangguan ini. Ahli medis tersebut sudah terlatih secara khusus untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan sistem endokrin sehingga langkah pengobatannya jelas. Gejala-gejala yang timbul karena gangguan pada sistem endokrin ini dapat berbeda-beda, tergantung pada kelenjar yang terpengaruh oleh penyakit tersebut. Walau begitu, gejala utama yang terjadi pada pengidap gangguan ini adalah merasakan kelelahan dan kelemahan setiap waktu. Pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan adalah tes darah dan urine yang berguna untuk memeriksa kadar hormon. Hal tersebut dapat membantu dokter untuk menentukan gangguan yang terjadi pada sistem endokrin. Selain itu, tes pencitraan juga mungkin dilakukan untuk menentukan tumor yang terbentuk. Perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pada sistem yang mengatur hormon tersebut mungkin akan rumit. Hal tersebut karena perubahan dalam satu tingkat hormon dapat memengaruhi yang lain. Pemeriksaan darah rutin mungkin dilakukan untuk menentukan obat yang diberikan atau rencana perawatan yang dilakukan. Baca juga Sistem Endokrin Alami Gangguan, Ini Dua Penyebabnya Umumnya, perawatan yang dilakukan adalah dengan memberikan hormon sintetis. Pada beberapa kasus yang terjadi, operasi atau terapi radiasi dapat digunakan. Hal yang paling penting dari hal ini adalah untuk menentukan pengobatan dari penyakit yang mendasarinya karena langkah yang tepat itu penting. Referensi Web MD. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders Health Grades. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders
.